Azis Amin Mujahidin,M.Pd. (Kepala SMP Negeri 1 Muntilan) “Arus Budaya Kontemporer Dan Pop Lebih Kuat Sehingga Membuat Nilai-Nilai Sejarah Menjadi Terlupakan.”


Created At : 2018-08-17 00:00:00 Oleh : WIDODO ANWARI Konten khusus Dibaca : 105

Azis Amin Mujahidin,M.Pd. (Kepala SMP Negeri 1 Muntilan)

“Arus Budaya Kontemporer Dan Pop Lebih Kuat Sehingga Membuat Nilai-Nilai Sejarah Menjadi Terlupakan.” 

KEMERDEKAAN adalah kebebasan. Kebebasan dalam segala hal. Karena tanpa adanya kemerdekaan suatu bangsa tidak akan bisa berbuat apa apa. Bangsa yang tidak merdeka hanya akan menjadi kacung bangsa bangsa yang berkuasa. Bekerja untuk bangsa yang menjajahnya. Sama seperti indonesia dulu yang menjadi kacung belanda dan jepang. 

Tidak terbayang bagaimana seandainya jika indonesia tidak merdeka sampai sekarang. Pasti indonesia tidak akan seperti ini, indonesia tidak akan sejaya ini dan semaju ini. Yang ada hanya peperangan, kematian, perbudakan, dan pemaksaan. Anak anak tidak bisa bersekolah, kita tidak memiliki hak asasi. Hidup kita juga akan jauh dari kata tenang dan tentram.

Demikian juga yang diungkapkan Azis Amin Mujahidin,M.Pd. (Kepala SMP Negeri 1 Muntilan)  yang mengatakan bahwa, “Gema pahlawan tergerus oleh situasi zaman sekarang walaupun setiap episode sejarah selalu memunculkan pahlawan. Banyak anak didik yang dengan mudah terpenuhi harapannya. Apapun yang diinginkan relatif mudah didapat. Mereka hanya memikirkan bagaimana bisa menang untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Arus budaya kontemporer dan pop lebih kuat sehingga membuat nilai-nilai sejarah menjadi terlupakan,”Tandasnya.

Lalu bagaimanakah makna kemerdekaan bagi seorang Aziz Amin Mujahidin, MPd? Ditengah kesibukannya yang super padat, tidak mengendorkan semangatnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkannya seputar hari kemerdekaan yang ke 73 ini. Suami dari Atik Yuniati, S.Pd yang sudah  dikaruniai 2 (dua) orang anak Amira nada Fatikha dan Amrilda Nova Faiza terlahir 48 Tahun yang lalu tersebut, Pernah menjadi  Juara I Guru berprestsi tingkat kab. Magelang tahun 2008, Juara I Kepala SMP Berprestasi tingkat Kab. Magelang tahun 2013, dan telah  menempuh Pendidikan S2, Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Semarang tersebut dengan “Tangkas” menjawab pertanyaan yang dilakukan oleh Wartawan “SUARA GEMILANG”, lalu bagaimanakah makna kemerdekaan baginya? Berikut petikan wawancaranya tersaji buat pembaca setia “SG” dimanapun berada. Selamat mengkuti.

 

Bagaimana Makna ‘Hari Kemerdekaan’ Menurut Bapak?

            Bagi para pejuang dan orang-orang yang hidup pada masa memperjuangkan kemerdekaan makna paling nyata dari kemerdekaan adalah lepasnya cengkeraman para penjajah dari bumi pertiwi. Semangat dalam memaknai kemerdekaan ini juga terus diwariskan ke generasi selanjutnya. Memaknai kemerdekaan adalah merefleksikan kita pada nilai-nilai yang positif seperti gotong royong dalam kebersamaan, kegigihan, dan semangat pantang menyerah, serta mengutamakan keharmonisan dalam kebhinekaan. Semua itu mengarah pada tujuan bersama.

Arti Kemerdekaan Saat ‘Zaman Now’ Bagaimana?

Menurut saya, makna yang terkandung dalam kemerdekaan ‘zaman now’ adalah mengingatkan kita semua untuk kembali kepada ajaran-jaran kebaikan, kembali untuk mengingat nilai-nilai perjuangan Bangsa ini, kembali untuk peduli pada Bangsa ini.Serapuh apapun Bangsa ini, segoyah apapun Bangsa ini, lakukanlah hal yang baik untuk tetap bisa menegakkan Bangsa ini. Karena semua tahu, bahwa kita terlahir di Bangsa yang besar ini. Perjuangkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, jangan hanya disebutkan saja, tapi realisasikan dengan kebenaran di kehidupan sehari-hari.

Masih Relevankah Berbicara Tentang Hari Kemerdekaan?

Setiap tanggal 17 Agustus kita selalu memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Selalu relevan kita bicaraka, bukan semata untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan. Namun, menjadi upaya untuk merevitalisasi semangat kepahlawanan dalam kehidupan di zaman sekarang. Pendeknya, bicara hari kemerdekaan berarti bicara tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Kemerdekaan sesungguhnya hanya jembatan emas. Kemerdekaan bukan tujuan, melainkan jembatan untuk menuju cita-cita yang lebih besar. Apakah itu? Yaitu Indonesia sebagai bangsa yang besar, Indonesia sebagai negara yang kuat, Indonesia sebagai tanah air yang makmur, Indonesia sebagai tumpah darah yang sejahtera dengan rakyat yang berdaya.

 

Bagaimana Definisi Kemerdekaan Menurut Bapak?

Semangat berkorban. Tak ada yang gratis di dunia ini. Apapun yang kita lakukan perlu pengorbanan. Pengorbanan adalah kata yang indah dan dinamis. Karena itu perkembangan pengetahuan dan pengalaman dengan perubahan waktu identik dengan pengorbanan yaitu berubah dan berkembang. Setiap tindakan pengorbanan adalah pelayanan.

       Bagaimana seorang pendidik mengisi ‘kemerdekaan’?

   Tentu saja dengan melaksanakan perannya semaksimal mungkin. Sebagai pendidik profesioanal dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan karakter kepada peserta didik. Memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didik. Menyiapkan lulusan sebaik mungkin.

      

       Apakah pemuda zaman sekarang ‘sudah mulai melupakan sejarah’?

Bung Karno berkata,’Jangan sekali-kali melupakan sejarah.’ Kita juga sering mendengar, Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Namun pada kenyataannya sering kita temui fenomena yang menunjukkan bahwa pemuda zaman sekarang ada sebagian yang sudah mulai melupakan sejarah. Contohnya: Sepinya musium-musium dan bangunan sejarah dari kunjungan para pemuda, mereka lebih suka mengunjungi objek-objek wisata yang penuh dengan hingar bingar kesenangan semata. Halaman musium hanyalah dijadikan  parkir.  Ada beberapa pemuda yang tidak bisa mengenali patung pahlawan, bahkan menyebutkan saja tidak bisa. Semua itu dapat dijadikan refleksi untuk kita semua bahwa ada sebagian pemuda yang mulai melupakan sejarah.

     Harapan Bapak terhadap dunia pendidikan di hari kemerdekaan ini apa?

Pemerintah memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya untuk masyarakat. Perbaikan dan penambahan sarana prasana sekolah dengan memperhatikan skala prioritas. Memfasilitasi peserta didik yang cerdas dan kurang beruntung/miskin sekaligus memfasilitasi anak yang cerdas istimewa dan berbakat istimewa. Memberikan rasa aman dan nyaman untuk penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.

Peningkatan kesejahteraan yang diikuti dengan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga keendidikan. Alokasi Dana Penyelenggaraan Pendidikan ditambah dan diperluas kegunaannya.

 

Adakah perbedaan antara generasi muda dahulu dan sekarang di dalam mengisi kemerdekaan?

Peran pemuda dulu dalam mengisikemerdekaan adalah terus berjuang untuk memperjuangkan dan mempertahankan tanah air, dengan menghalau dan mengusir para penjajah. Mempersiapkan kemerdekaan juga salah satunyaseperti para pemuda yang menculik Soekarno ke Rengasdengklok dengan tujuan untuk mempercepat proklamasi. Peran pemuda sekarang dan yang akan datang tidak berbeda jauh sebenarnya.Tugas sebagai pemuda mempertahankan NKRI agar tidak terpecah belah, menghargai sesama, dan selalu ada rasa Nasionalisme, tidak mengecewakan perjuangan pemuda di masa lalu dengan belajar bersungguh-sungguh. Tanyakan pada diri kita, ‘Apa yang telah kita berikan untuk negeri’ bukan ‘ apa yang negeri berikan untuk kita’.

Bagaimana Dengan Rasa Nasionalisme Pemuda Saat Ini?

Sebuah istilah yang mengungkapkan harapan,semangat, dan mimpi. Generasi muda adalah penerus bangsa, yakni merekalah yang akan menjadi penentu cita-cita dan nasib bangsa. Untukitu, generasi muda harus mempunyai nilai nasionalisme yang kuat. Lunturnya semangat nasionalisme dan kepedulian sebagian generasi pemuda terhadap visi negara di masa yang akan datang menjadi tantangan di era globalisasi pada zaman yang semakin maju. Hal ini dapat ditinjau dengan gaya hidup westernisme yang menimbulkan sikap apatis, hedonisme, dan konsumtivisme yang tinggi dalam keseharian para generasi muda. Tantangan paham liberalis yang dianut oleh negara-negara barat yang memberikan dampak terhadap kehidupan bangsa.Generasi muda meniru paham liberal yang cenderung menimbulkansifat individualisme dan pragmatis, yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Tantangan tersebut harus disikapi dengan jiwa yang besar, serta membentuk generasi muda yang bermental baja dan pantang menyerah. Kedisiplinan dan etika kerja yang kuat harus ditanamkan dan dikembangkan pada setiap generasi muda di Indonesia. Dalammembangun kembali semangat nasionalisme. Untuk mencapai hal tersebut memang tidak mudah, Namun dengan keoptimisan dan kesadaran akan semangat nasionalisme serta tekad membangun bangsa, harapan akan perubahan generasi muda masih ada. Dengan keyakinan dan tekad yang kuat sebagai modal dasar dan berilmu sebagai pilar utama, maka tidak diragukan bahwa generasi muda masih diunggulkan sebagai agen pengubah Indonesia ke arah yang lebih baik.  Dirgahayu Ke-73 Republik Indonesia. Mari Kita Menuju Indonesia Yang Lebih Baik.***) Widodo Anwari Humas dan Protokol Setda Kabupaten Magelang.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara